Tanah Berlangit Biru
Langit di luar jendelaku berwarna biru cerah, walaupun tidak selalu demikian. Kadang ia berwarna abu-abu ganas dengan petir yang menyambar-nyambar. Tapi itulah negeriku kini. Biru atau abu-abu, aku menerimanya sebagai anugrah yang menyapa saat aku membuka mata di pagi hari.
Negaraku bisa berubah. Tempat tinggalku apalagi. Warna pasporku, jika tidak lagi memungkinkan secara finansial dan birokrasi, mungkin juga akan berubah. Tapi hanya satu negara yang bisa kusebut sebagai tanah airku, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Tanah yang memberi nafas dan degupan hidup di urat nadiku; Indonesia.
Hanya satu tanah yang aku sebut rumah, dengan asosiasi kata pulang yang selalu merujuk padanya. Setelah 60 tahun merdeka, tanah airku masih bergolak di sana sini, namun ia tetap berdegup di bawah langit biru yang hampir selalu cerah. Aku tahu ia sedang berkembang dan bertumbuh dalam segala sisi. Baik atau buruk, ia tetap tanah airku. Dan cintaku selalu ada padanya, karena aku orang Indonesia, dimanapun aku berada.
Dirgahayu Indonesiaku.
Reacties
yuliana
http://sinarta.com
But kalau keluar kota2 besar di Indonesia, Insya Allah masih biru, aamiin.
Nice posting.
wen, tengkiu udah ikutan lomba 17-an blogfam yakh.
Good luck Wen.. aku jagoin wendy aah..:)
++tongbem