Hidup bertetangga
Saya bersyukur punya tetangga-tetanga yang brighten up my day. Nah para tetangga ini ada yang berjenis tetangga virtual dan tetangga non-virtual, dalam arti rumahnya memang secara geografis deket banget, hanya beberapa kayuhan sepeda. Jadi hanya butuh beberapa menit saja untuk menjumpainya, bahkan mungkin beberapa detik kalau bersepeda dengan perut lapar setelah mendapat panggilan makan-makan. Seperti kemarin ...
Menurut saya beginilah kehidupan bertetangga yang ideal. Pulang kerja sambil manasin sotomie, saya punya ide untuk ngajak Ria makan sotomie bareng. Begitu saya tilpun, Ria langsung nyerocos, "Kemana aja dikau, ditilpun seharian gak ada. Aku bikin pecel pake lontong nih, ayo datang! Habis aku kan tahu kamu hari ini mau dateng ngambil chinese cooking wine. Cepetan!"
Begitulah tipikal percakapan dengan si tetangga beneran itu. Akhirnya setelah melalui negosiasi alot tentang siapa ke rumah siapa dan makan apa, dengan sukarela saya genjot sepeda ke rumahnya, lengkap dengan sebungkus sotomie, sekotak kue kering lebaran dan tentu saja kamera untuk mendokumentasikan pertemuanku dengan pecel dan rempeyek seksih menggoda itu. Maap, maap ...
Saya bersyukur punya tetangga-tetanga yang brighten up my day. Nah para tetangga ini ada yang berjenis tetangga virtual dan tetangga non-virtual, dalam arti rumahnya memang secara geografis deket banget, hanya beberapa kayuhan sepeda. Jadi hanya butuh beberapa menit saja untuk menjumpainya, bahkan mungkin beberapa detik kalau bersepeda dengan perut lapar setelah mendapat panggilan makan-makan. Seperti kemarin ...
Menurut saya beginilah kehidupan bertetangga yang ideal. Pulang kerja sambil manasin sotomie, saya punya ide untuk ngajak Ria makan sotomie bareng. Begitu saya tilpun, Ria langsung nyerocos, "Kemana aja dikau, ditilpun seharian gak ada. Aku bikin pecel pake lontong nih, ayo datang! Habis aku kan tahu kamu hari ini mau dateng ngambil chinese cooking wine. Cepetan!"
Begitulah tipikal percakapan dengan si tetangga beneran itu. Akhirnya setelah melalui negosiasi alot tentang siapa ke rumah siapa dan makan apa, dengan sukarela saya genjot sepeda ke rumahnya, lengkap dengan sebungkus sotomie, sekotak kue kering lebaran dan tentu saja kamera untuk mendokumentasikan pertemuanku dengan pecel dan rempeyek seksih menggoda itu. Maap, maap ...
Reacties
--maknyak-
http://serambirumahkita.blogspot.com/
hihihii,,'
happy wiken Jekihhh...